Binkam

Tragedi di SoriKrama, Petani Tewas Jatuh ke Jurang Saat Berladang

×

Tragedi di SoriKrama, Petani Tewas Jatuh ke Jurang Saat Berladang

Sebarkan artikel ini

Dompu, Sabtu, 14 Desember 2024 Musibah memilukan terjadi di So SoriKrama, Desa Tolokalo, Kecamatan Kempo. Seorang petani bernama Abdullah (46), warga Dusun Buna, Desa Madaprama, Kecamatan Woja, ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang saat membersihkan lahan pada Sabtu sore. Kecelakaan kerja ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban.

Abdullah, seorang petani tangguh yang sehari-harinya bergelut dengan alam demi menghidupi keluarganya, berangkat sendirian ke ladangnya di So Kesi. Tanpa ditemani siapa pun, ia membersihkan lahan yang terletak di tepi jurang curam dengan kedalaman lebih dari 10 meter. Tragisnya, ia diduga terpeleset saat bekerja di lokasi tersebut.

Saksi mata, Kadimin (52), yang juga tetangga lahannya, menjadi orang pertama yang mengetahui kejadian ini. “Saya memanggil-manggil Abdullah karena tidak terlihat di ladangnya. Tapi tidak ada jawaban. Saya pun mendekati lahannya, hanya melihat tas miliknya tergeletak. Ketika menoleh ke jurang, hati saya langsung tergetar melihat tubuhnya tergeletak di bawah,” ujar Kadimin dengan nada sedih.

Ia mendekati lokasi jatuhnya korban dan mendapati Abdullah sudah tidak bernyawa. Dengan segera, ia memberi tahu keluarga korban. “Saat itu, saya hanya bisa berdoa semoga keluarga diberi kekuatan menerima kenyataan ini,” imbuhnya dengan mata berkaca-kaca.

Setelah menerima laporan dari warga, Kapolsek Kempo, IPDA Jubaidin, langsung mengerahkan anggota piket menuju lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan. Namun, saat tim tiba di TKP, keluarga korban sudah berada di lokasi dengan membawa ambulans untuk mengevakuasi jenazah Abdullah. “Kami tetap memastikan bahwa evakuasi berjalan lancar dan situasi kondusif,” ujar Kapolsek.

Kapolsek Kempo juga menyampaikan rasa belasungkawa mendalam atas musibah ini. “Kejadian ini sangat menyayat hati. Abdullah adalah salah satu dari banyak petani yang berjuang dengan keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kami turut berduka dan berharap keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini,” katanya dengan penuh empati.

Kapolsek Woja, AKP Saiful, S.Sos, yang juga berkoordinasi dalam penanganan kejadian ini, menambahkan bahwa musibah ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam bekerja di lokasi berisiko. “Ini adalah kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok pekerja keras dan penyayang keluarga,” pungkasnya.

Jenazah Abdullah dijemput keluarga sekitar pukul 16.30 WITA dan tiba di rumah duka di Dusun Buna pada pukul 18.00 WITA. Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah. Tangis istri dan anak-anaknya pecah saat menyambut kepulangan sang kepala keluarga yang kini telah pergi untuk selamanya. Abdullah dikenal sebagai sosok pekerja keras yang selalu berjuang demi kesejahteraan keluarganya.

Jenazah Abdullah akan segera dimakamkan di desa kelahirannya. Musibah ini meninggalkan pelajaran berharga tentang risiko yang dihadapi para petani di medan berat. Kepergiannya adalah duka yang mendalam, namun dedikasinya untuk keluarga akan selalu dikenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *